Nasib Timnas U19 akan Dibahas Pekan Depan
Kamis, 17 Oktober 2013 21:47 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19 Muhamad Sahrul Kurniawan (13) bersama Muhammad Fatchu Rochman (5) dan Hendra Sandi Gunawan (11), melakukan selebrasi usai pertandingan babak peyisihan Grup G Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2013).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadwalkan pertemuan dengan Badan Tim Nasional (BTN), dan tim pelatih Timnas Indonesia U-19.
Rencananya, pertemuan digelar pekan depan di Jakarta. Sekjen PSSIJoko Driyono mengatakan, pertemuan bertujuan mencari formula yang tepat, dan membahas grand strategi untuk persiapan skuat asuhan Indra Sjafri, sebelum berlaga pada putaran final Piala Asia di Myanmar pada Oktober 2014.
"Kami ingin diskusi dengan tim pelatih untuk perencanaan ke depan. Sukses Timnas U-19 diawali perencanaan yang detail dari tim pelatih. Kami berada dalam posisi mendengarkan, tidak untuk mengarahkan,” tutur Joko, ditemui di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (17/10/2013).
PSSI telah menerima masukan dari berbagai pihak mengenai kelanjutan skuat ‘Garuda Jaya’. Menurut Joko Driyono, itu menjadi pembahasan menarik, di mana Timnas U-19 akan dipertahankan, atau para pemain diberikan kesempatan membela klub profesional.
“Timnas U-19 akan dipertahankan, atau mayoritas aktivitas pemain di pemusatan latihan timnas. Kami tidak menghalangi pemain melakukan negosiasi atau mengikat kontrak dengan klub profesional,” paparnya.
“Tapi, kami harus memahami klub dan timnas memiliki visi yang sama, bahwa kinerja organisasi dilihat dari indikasi timnas. Itu menjadi bahasan menarik dengan BTN dan coach Indra pada pekan depan,” imbuhnya.
Joko Driyono menambahkan, selama masa persiapan, PSSI akan bekerja sama dengan mitra untuk mengelola Timnas U-19, termasuk dari segi pembiayaan.
"PSSI akan mengombinasikan aspek teknis dengan pencapaian target. Kemudian kombinasikan aspek komersial. PSSI ingin tim ini sukes dengan pengelolaan baik. PSSI tidak hanya melihat dalam konteks parsial, tapi partnership dalam pengembangan sepak bola secara menyeluruh,” bebernya. (*)
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Yaspen Martinus
Sumber: Tribun Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar